Total Tayangan Halaman

Jumat, 16 Desember 2011

gaya pacaran yang sehat biar ammmann

Tip Gaya Pacaran yang Sehat biar Aman!

I Love You
Di jaman ini pacaran telah menjadi semacam life style/ gaya Hidup baru bagi remaja dan merupakan hal yang lumbrah. Remaja mengalami perubahan fisik dan psikis pada masa-masa yang dilaluinya, dimana remaja ingin mencoba karena terdorong rasa ingin tahu mereka yang tinggi, Remaja memiliki banyak waktu senggang diantara jam kuliah atau pulang sekolah ataupun antara kuliah,
remaja belum memiliki orietasi materi karena kehidupannya masih serba ditanggung oleh orangtunaya, jadi tidak ada hal penting yang terlalu membebani pikiran remaja.
CELAKANYA, Gaya pacaran remaja di zaman sekarang telah mengarah pada perilaku yang diluar batas, disinilah mulai muncul masa pacaran yang didalamnya terkait perilaku seks untuk mengisi waktu senggang mereka, dan tidak menutup kemungkinan untuk melakukan perilaku seks yang tidak semustinya mereka lakukan.
Perilaku seksual adalah perilaku yang muncul oleh karena dorongan seksual. Perilaku seksual bermacam-macam mulai dari bergandengan tangan, pelukan, kissing necking, petting, licking dan sampai berhubungan seksual. Dan perilaku seksual bisa diibaratkan seperti bola salju yang sekali dilepaskan dari atas bukit akan semakin membesar terus dan susah untuk dihentikan.
Pacaran sehat adalah suatu proses pacaran dimana keadaan fisik, mental dan sosialnya dalam keadaan baik. Sehat secara fisik berarti tak ada kekerasan dalam berpacaran. Biarpun cowok secara fisik lebih kuat, bukan berarti bisa seenaknya menindas kaum hawa. Pada intinya dilarang kontak dalam bentuk kekerasan fisik. Selain itu, menjaga kondisi tubuh diri dan pasangan agar tetap sehat juga merupakan hal yang harus dilakukan dan tentunya menguntungkan satu sama lain.
Pacaran sebenarnya merupakan waktu bagi sepasang individu untuk saling mengenal satu dengan yang lain. Pacaran pastinya memiliki efek dan bias terhadap kehidupan masing-masing. baik secara positif ataupun negatif tergantung bagaimana cara menjalaninya.
Selama pacaran dilakukan dalam batas-batas yang benar, pacaran dapat mendatangkan banyak hal positif.
Dengan kata lain yang perlu dan harus kita jalani adalah ”pacaran sehat”.
Di dalam proses pacaran kita tidak hanya dituntut untuk mengenali emosi diri sendiri, tetapi juga emosi orang lain. Dan yang tak kalah penting adalah bagaimana mengungkapkan dan mengendalikan emosi dengan baik. Jadi tak bijaksana bila melakukan kekerasan nonfisik, marah-marah, apalagi mengumpat-umpat orang lain termasuk pacar kita. Tapi bukan dalam arti diam saat timbul masalah, selesaikanlah dengan bijak, bicarakan secara terbuka. Tanpa keterbukaan akan menimbulkan konflik dalam diri masing-masing yang bahkan bisa mengarah terhadap rutinitas harian dan prestasi belajar ataupun bekerja.

Pacaran itu tak mengikat
Artinya, hubungan sosial dengan yang lain harus tetap terjaga. Kalau pagi, siang dan malam selalu bareng bersama pacar, bisa bahaya lho!! Bisa-bisa nggak punya teman. Dan bukan tak mungkin, kita akan merasa asing di lingkungan sendiri. Enggak mau seperti itu kan??Tapi bukan dalam arti hubungan ”bebas” yang sebebas-bebasnya… Tentunya kita harus menghormati apa yang menjadi pegangan serta tujuan dalam berpacaran. Jika status telah mengarah pada ikatan lebih ”serius” (dalam arti penikahan) maka kita harus lebih bijak dalam menjaga kepercayaan untuk mencegah terlukainya perasaan pasangan masing-masing. Membangun kepercayaan merupakan hal yang penting dalam keharmonisan suatu hubungan.
Seks saat Pacaran??? Jangan dulu deh..
Secara biologis, masa remaja merupakan masa perkembangan dari kematangan seksual. Tanpa disadari, pacaran mempengaruhi kehidupan seksual seseorang. Kedekatan secara fisik bisa memicu keinginan untuk melakukan kontak fisik yang merupakan insting dasar setiap organisme. Apabila diteruskan dapat menjadi tak terkontrol alias kebablasan. Jadi, dalam berpacaran kita harus saling menjaga untuk tak melakukan hal-hal yang berisiko terhadap perkembangan fisik dan mental remaja, salah satunya adalah perilaku seksual. Oleh karena itu, pengendalian diri dalam berpacaran tentunya sangat diperlukan.
Apa saja yang mempengaruhi perilaku seksual remaja??
  1. Faktor internal
    Bagaimana kita mengekspresikan perasaan, keinginan dan pendapat tentang berbagai macam masalah. Bagaimana menentukan pilihan ataupun mengambil keputusan bukan hal yang mudah. Dalam memutuskan sesuatu, kita harus punya dasar, pertimbangan dan prinsip yang matang
  2. Faktor Eksternal
    Perilaku seks diantara kita juga dipengaruhi oleh faktor-faktor dari luar. Contohnya :
  • Kemampuan orang terdekat utamanya orang tua dalam mendidik tentunya akan mempengaruhi pemahaman kita mengenai suatu hal, terutama masalah seksual.
  • Agama mengajarkan mana yang baik dan mana yang buruk. Pemahaman terhadap apa yang diajarkan agama akan mempengaruhi perilaku kita
  • Remaja cenderung banyak menghabiskan waktu bersama teman sebayanya sehingga tingkah laku dan nilai-nilai yang kita pegang banyak dipengaruhi oleh lingkungan pergaulan kita
  • Teknologi informasi yang makin berkembang memudahkan kita mengakses informasi setiap saat. Tetapi, kemajuan teknologi informasi tak selalu membawa pengaruh yang positif. It’s depend on you guys!!!
Pengaruh buruk pacaran tak sehat apa aja sih??
  • Cedera fisik (memar, luka-luka, dll)
  • Kondisi tubuh lemah; mudah sakit
  • Perasaan tertekan; curiga yang berlebihan; bingung
  • Kehilangan teman; merasa asing dilingkungan sendiri
  • Terkena penyakit menular seksual (PMS)
  • Kehamilan tidak diinginkan (KTD); aborsi; pernikahan dini
  • HIV/AIDS
  • Stress yang parah; gila; keinginan bunuh diri
  • Meninggal dunia

TIPS pacaran sehat

Jika tak ingin pacaran tak sehat terjadi pada dirimu maka beberapa hal yang perlu kalian resapi dan pertimbangkan diantaranya:
  • Kasih sayang, setia
  • Jangan melakukan tindakan kekerasan
  • Luangkan waktu untuk bergaul dengan teman-teman
  • Jangan sakiti perasaan pasangan; jangan cemburu yang berlebih
  • Jangan menghabiskan waktu seharian berdua saja apalagi di tempat-tempat sepi
  • Lakukan kegiatan-kegiatan positif bersama seperti belajar, berolahraga, dan sembahyang bersama
  • Hindari buku-buku, majalah, gambar-gambar, video yang isinya seputar seks. Karena sekali dan sekilas saja kita melihat gambar, video atau cerita seks tersebut bakal ‘terekam tak pernah mati’ di pikiran dan akan timbul keinginan untuk mengulangi ataupun mempraktekkannya
  • Pengendalian diri untuk tidak berbuat diluar batas ketika sedang kontak fisik dengan pasangan
  • Jangan pernah mengatasnamakan hubungan seks sebagai bukti cinta kalian (cinta tak sama dengan seks).
Untuk menjaga hubungan pacaran kalian menjadi tetap awet dan aman kita harus punya prinsip. Artinya, segala sesuatu yang akan kita lakukan ada dasar dan jelas tujuannya. Dalam pacaran, bukan tak mungkin kita menemukan perbedaan prinsip, beda batasan tentang apa yang boleh dan tak boleh dilakukan. Hal tersebut wajar saja, asalkan bisa tetap saling menghargai. Tiap orang punya hak untuk bicara terbuka termasuk mengungkapkan prinsip masing-masing. Sikap saling pengertian sangat diperlukan dalm proses ini. Mengungkapkan prinsip yang kita pegang akan berpengaruh pada penerimaan orang lain. Maksud dan keinginan kita akan sulit diterima dan dimengerti orang lain kalau kita tak bisa mengkomunikasikannya dengan baik.

Rabu, 30 November 2011

masalah cinta

Ternyata cinta itu punya banyak masalah ya ???
Selingkuh ???
Bosen ???
Ketemu yang lebih sempurna ???
egois ????
Pemarah???
Matrealistis???
Jarak jauh ????
Plin plan???
Suka bohong ???
Ingkar janji ???
Nda pernah berubah ????
Inget sama mantan ???
LEbih berat hobi dari pada pacar ???
Sibuk sendiri ???
Cuek ????
Pelit ???
Perhitungan ????
Suka minta yang aneh-aneh ???
Nda setia ????
Bandel???
Nda nurut ????
kayana masih banyak yang lain ya???

Minggu, 27 November 2011

Remaja Yogyakarta Sasaran Empuk Narkoba
Pecandu narkoba. Ilustrasi

Remaja Yogyakarta Sasaran Empuk Narkoba

       Sekretaris Jenderal Yayasan Anak Bangsa Mandiri, Aulia Reza, mengungkapkan, hal itu karena Yogya memang dikenal sebagai Kota Pelajar..
      Sementara menurut Kepala Bidang Humas Polda DIY, AKBP Anny Pudjiastuti, kasus narkoba semester ini justru menurun dibanding tahun lalu. "Dari data yang masuk, tahun ini kasus yang ditangani sebanyak 123, sedang tahun lalu pada semester sama sebanyak 163 kasus," ungkap Anny.

Berdasarkan data Polda DIY, kasus narkoba paling banyak pada usia 19-40 tahun. Ini adalah usia produktif.

Menurut Reza, kasus narkoba merupakan sebuah gunung es yang terlihat kecil di permukaan. Bisa jadi, banyak modus yang belum bisa ditangani kepolisian yang mungkin lebih besar dari kelihatannya.

Reza dan Yayasan Anak Bangsa Mandiri saat ini memang berkonsentrasi pada pendidikan asertif untuk pencegahan kasus narkoba yang dialami remaja di Yogya. "Pendidikan untuk mencegah peredaran narkoba terletak di lingkungan keluarga dan masyarakat. Remaja harus dididik untuk mengatakan tidak pada narkoba," sarannya.

Jumat, 25 November 2011

Penyelesaian Masalah Kenakalan Remaja Secara Komprehensip

Oleh: Mulyadi, M.Pd.

Kenakalan remaja disebabkan oleh beberapa hal antara lain;
1.kurangnya perhatian orang tua
2.cara bergaul dengan teman dll
 Memang untuk mengatasi masalah kenakalan remaja perlu adanya kerjasama antara keluarga, sekolah, masyarakat, dan pemerintah secara kompak sehingga permasalahan yang di hadapi para remaja dapat ditangulangi secara tuntas. Strategi yang dilakukan adalah sebagai berikut:
             1. Penanganan di Lingkungan Sekolah
a. Pendekatan melalui Agama
b. Pendekatan Moral dan Hukum (PPKN)
c. Pendekatan melalui olahraga kesehatan
d. Pendekatan melalui Biologi
          2. Penanganan di lingkungan keluarga.
          3. Penanganan Di Lingkungan Masyarakat (Bidang Sosial)
          4. Penanganan oleh Pemerintah (bidang politik)

Rabu, 23 November 2011

BAHAYA NARKOBA BAGI REMA

   Oleh : Zaldy Munir

NARKOBA atau NAPZA adalah bahan / zat yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan / psikologi seseorang (pikiran, perasaan dan perilaku) serta dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologi. Yang termasuk dalam NAPZA, yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya.
.

PENYEBABNYA SANGATLAH KOMPLEKS AKIBAT INTERAKSI BERBAGAI FAKTOR
1. Faktor individual
Kebanyakan dimulai pada saat remaja, sebab pada remaja sedang mengalami perubahan biologi, psikologi maupun sosial yang pesat. Ciri-ciri remaja yang mempunyai resiko lebih besar menggunakan NAPZA, seperti kurang percaya diri, mudah kecewa, agresif, murung, pemalu, pendiam dan sebagainya.
2. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan meliputi faktor keluarga dan lingkungan pergaulan kurang baik sekitar rumah, sekolah, teman sebaya, maupun masyarakat, seperti komunikasi orang tua dan anak kurang baik, orang tua yang bercerai, kawin lagi, orang tua terlampau sibuk, acuh, orang tua otoriter dan sebagainya.
Faktor-faktor tersebut di atas memang tidak selalu membuat seseorang kelak menjadi penyalahguna NAPZA. Akan tetapi, makin banyak faktor-faktor di atas, semakin besar kemungkinan seseorang menjadi penyalahguna NAPZA.
GEJALA KLINIS PENYALAHGUNAAN NAPZA
1. Perubahan Fisik
Pada saat menggunakan NAPZA : jalan sempoyongan, bicara pelo (cadel), apatis (acuh tak acuh), mengantuk, agresif. Bila terjadi kelebihan dosis (Overdosis) : nafas sesak, denyut jantung dan nadi lambat, kulit teraba dingin, bahkan meninggal. Saat sedang ketagihan (Sakau) : mata merah, hidung berair, menguap terus, diare, rasa sakit seluruh tubuh, malas mandi, kejang, kesadaran menurun. Pengaruh jangka panjang : penampilan tidak sehat, tidak perduli terhadap kesehatan dan kebersihan, gigi keropos, bekas suntikan pada lengan.
2. Perubahan sikap dan perilaku
Prestasi di sekolah menurun, tidak mengerjakan tugas sekolah, sering membolos, pemalas, kurang bertanggung jawab. Pola tidur berubah, bergadang, sulit dibangunkan pagi hari, mengantuk di kelas atau tempat kerja. Sering berpergian sampai larut malam, terkadang tidak pulang tanpa ijin. Sering mengurung diri, berlama-lama di kamar mandi, menghidar bertemu dengan anggota keluarga yang lain.
Sering mendapat telpon dan didatangi orang yang tidak dikenal oleh anggota keluarga yang lain. Sering berbohong, minta banyak uang dengan berbagai alasan, tapi tidak jelas penggunaannya, mengambil dan menjual barang berharga milik sendiri atau keluarga, mencuri, terlibat kekerasan dan sering berurusan dengan polisi. Sering bersikap emosional, mudah tersinggung, pemarah, kasar, bermusuhan, pencurigaan, tertutup dan penuh rahasia.
UPAYA PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NAPZA 
Upaya pencegahan meliputi 3 hal : mengenali remaja resiko tinggi penyalahgunaan NAPZA dan melakukan intervensi. Upaya ini terutama dilakukan untuk mengenali remaja yang mempunyai resiko tinggi untuk menyalahgunakan NAPZA, setelah itu melakukan intervensi terhadap mereka agar tidak menggunakan NAPZA. Upaya pencegahan ini dilakukan sejak anak berusia dini, agar faktor yang dapat menghabat proses tumbuh kembang anak dapat diatasi dengan baik.
Komunikasi dua arah, bersikap terbuka dan jujur, mendengarkan dan menghormati pendapat anak. Memperkuat kehidupan beragama. Yang diutamakan bukan hanya ritual keagamaan, melainkan memperkuat nilai moral yang terkandung dalam agama dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Orang tua memahami masalah penyalahgunaan NAPZA agar dapat berdiskusi dengan anak.*

Jumat, 04 November 2011

TIPZ JITU MENDEKATI CWEK

Remaja & Pacaran

By: Julianto Simanjuntak dan Roswitha Ndraha | Tips | 05 Me
Buat cewek penasaran
Ketika kamu sedang berbicara dengan seseorang, si cewek akan terdorong mendekati kamu untuk mencari tahu apa yang sedang dibicarakan. Pastikan posisinya sangat dekat untuk mendengar pembicaraan. Dijamin, si cewek akan menjadi pendengar diam-diam, dan menjadi provokatif untuk mendengar lebih banyak.
Belajar dari kegagalan cowok lain
Jika kamu melihat seseorang cowok gagal ketika mencoba mendekati cewek, kamu harus mencari tahu penyebab kegagalannya. Dari situ kamu bisabelajar dan dengan mudah bisa memulai pendekatan dengan baik.
Kata Mutiara Bijak
Dalam hidup ini berlaku hukum kekekalan energi: Energi yang Anda berikan kepada dunia tak akan pernah hilang. Energi itu akan kembali kepada Anda dalam bentuk yang lain. Kebaikan yang Anda lakukan pasti akan kembali kepada Anda dalam bentuk persahabatan, cinta kasih, perasaan bermakna maupun kepuasan batin yang mendalam.
(Arvan P)
Masa depan harus dipikirkan baik-baik, direncanakan serta dipersiapkan sebaik mungkin. Tetapi tidak boleh disertai dengan kekhawatiran. Jangan khawatir akan hari esok.
(Dale Carnigie)
Bila seseorang bekerja sebagai penyapu jalan, semestinya ia tetap menyapu jalan meski Michelangelo sedang mengecat di sana, atau Beethoven sedang menggubah lagu, atau Shakespeare sedang menulis puisi. Ia harus tetap menyapu jalan sebaik mungkin sehingga seluruh penghuni surga dan bumi terpesona berkata, "Hai, ada penyapu jalan yang melakukan pekerjaannya dengan baik."
(Martin Luther King)
Bikin taruhan kecil-kecilan
Seperti dalam sebuah permainan, kamu juga perlu membuat taruhan. Terus berinteraksi sepanjang malam dengan si cewek, lalu cari sesuatu dalam pembicaraan yang bisa dijadikan taruhan. Misalnya, dia harus mengingat nama kamu sepanjang malam. Bila lupa, dia harus membelikan kamu minuman.
Siapkan permainan
Ada banyak permainan kecil yang menyenangkan, dan akan membuat seorang cewek menjadi terpesona pada kamu.
Buat cerita lucu dan menarik
Jadilah seorang cowok yang selalu memiliki cerita menarik dan lucu. Menjadi seseorang yang humoris akan membedakan kamu dari orang lain. Sang cewek yang didekati memiliki kesan tersendiri pada kamu.
Mintai pendapatnya
Salah satu cara yang paling efektif untuk melakukan pendekatan adalah menanyakan pendapatnya tentang sesuatu. Yang penting beri kesan bahwa kamu benar-benar perlu meminta pendapat darinya.
Tahu Berita/Gosip terbaru
Sebelum pergi keluar, pastikan kamu tahu berita terheboh saat ini. Ini bisa dijadikan materi sempurna untuk mengawali sebuah percakapan.
Berbicara tentang seseorang atau sesuatu
Dimanapun berada, kamu bisa mengamati seseorang atau sesuatu di sekitar kamu sebagai bahan percakapan, terutama jika ia menemukan reaksi yang sama.
Bersulang
Jika kamu berada di sebuah bar atau klub, salah satu cara termudah untuk mengawali pembicaraan adalah bersulang, dengan berkata "Cheers". Sangat sederhana dan sopan, tapi membuka jalan bagi kamu untuk mengenalnya lebih dekat.
Ucapkan kata "hai"
Ucapan sederhana ini bisa menjadi salah satu alternatif bagi kamu untuk mengawali pembicaraan kepada seorang cewek.
Trik perlu dicoba, bahkan bagi yang merasa tidak susah mendekati cewek sekalipun siapa tahu kamu akan semakin lihai. Apalagi bagi yang gak PD mendekati cewek. Yang penting, jangan takut untuk gagai 2010, 16:07:17 | Dibaca: 5714 kali
Wajarkah jika remaja Anda mulai melirik lawan jenisnya? Tidak mudah menjawab pertanyaan ini. Sebagian orangtua mengatakan biasa karena hormon-hormon seksual mereka mulai terbentuk. Lagipula, kalau kebanyakan anak di SMU sekarang biasa berpasangan, tentu aneh jika remaja kita masih sendiri saja. Orangtua lain ada yang takut kalau-kalau terjadi apa-apa. Cinta yang terjadi di antara remaja kebanyakan masih cinta monyet. Mereka masih sulit memegang komitmen. Karena itu ada baiknya proses pacaran ditunda dulu sampai paling tidak, tingkat dua atau tiga di perguruan tinggi. Pertanyaan yang paling mendasar ketika anak kita memasuki usia remaja adalah bagaimana menyiapkan mereka menghadapi lawan jenis? Bagaimana agar mereka mampu mengatakan “tidak”, baik terhadap godaan teman maupun diri mereka sendiri
Pacaran Zaman Sekarang
Perlu kita pahami beberapa pola remaja masa kini dalam berpacaran (tentu punya beberapa perbedaan dengan remaja era 70-an):
Remaja sekarang pacaran sebagai hiburan saja, bukan untuk menikah. Dengan kata lain, menikah bukanlah tujuan utama mereka berpacaran. Tidak sedikit orangtua bereaksi negatif saat tahu anaknya mulai pacaran. Ada yang panik, bingung dan marah serta melarang. Perlu sekali kita bertanya dan memahami latar belakang dan alasan anak kita. Lalu kita memberi pandangan dan harapan kita tentang mereka.
Yang dibutuhkan anak dari orangtua adalah bimbingan agar mereka melakukan hal yang benar. Jika reaksi kita panik lalu marah-marah, pintu komunikasi dengan anak bisa-bisa langsung tertutup. Padahal komunikasi menjadi kunci utama agar si anak bisa memikirkan kembali apakah ini sudah waktunya untuk dia berpacaran. Untuk ini ada dua hal penting yang kita perhatikan, agar pintu komunikasi dengan anak terus berjalan baik:
1. Seberapa dekat hubungan batin kita dengan anak. Hubungan ini akan menimbulkan rasa percaya kepada orangtuanya. Anak lebih menghargai pendapat ayah dan ibunya.
2. Kebutuhan cinta anak terpenuhi di rumah. Jika anak merasa tidak dicintai, dia cenderung mencari kebutuhan ini di luar rumah, di antara teman-temannya. Alangkah bahayanya kalau ternyata dia mendapat cinta di tempat yang salah.
Alasan kedua, remaja mencoba pacaran adalah untuk menunjukkan harga diri mereka. Anak-anak yang self esteem-nya kurang baik, berusaha mencari kebanggaan dengan cara punya pacar yang bisa dia banggakan. Dia ingin diakui teman-temannya. Jika dia sudah punya pacar dan pacarnya cantik, apalagi pintar maka dia akan merasa bangga dan harga dirinya bertambah.
Sebagai orangtua kita perlu mencegah hal ini dengan cara membangun harga diri anak sejak dini. Sesering mungkin memuji dan mengapresiasi anak di rumah. Jikalau harga diri anak kurang dibangun pada waktu mereka kecil, anak bisa mencari kompensasi lewat pergaulan demikian. Ironisnya dalam situasi ini mereka bisa cepat berganti pacar. Pada akhirnya ini menjadi preseden buruk di masa dewasa mereka nanti. Bisa saja ini membuat mereka terlatih untuk bercerai. Sebab mereka terbiasa berpacaran tanpa komitmen.
Ketiga, remaja yang belum matang untuk berpacaran ini biasanya berpikiran bahwa dunia adalah milik mereka berdua. Mereka bisa begitu tidak peduli pada orangtua dan saudara-saudaranya. Mereka mengabaikan sahabat dan peer group-nya.
Dalam kondisi ini muncullah perasaan yang tidak nyaman dalam diri orangtua, sebab merasa anak mengabaikan mereka. Ada perasaan cemburu dan kecewa ketika mengetahui anak mereka lebih peduli pada pacarnya. Menghadapi situasi ini kita sebagai orangtua perlu lebih sabar dan bijaksana. Kita perlu atur strategi untuk “merebut” hati anak kita. Jangan jadikan anak musuh, sebab itu akan membuat si anak malah lebih “nempel” pada pacarnya. Mereka bisa “main belakang”, dan itu lebih berbahaya. Dalam situasi ini kita perlu memiliki daya tahan yang kuat, siap terluka dan dikecewakan.
Komunikasi lewat ngobrol dan cerita media terbaik untuk berbicara kepada anak tentang pacaran adalah cerita. Misalnya kita bisa bagikan pengalaman Amnon dan Tamar. Setelah Amnon berhubungan seksual dengan Tamar justru yang terjadi kemudian adalah perasaan benci. Hal inilah yang sering terjadi jika selama pacaran melakukan hubungan fisik mendalam. Dengan demikian kita bisa mendorong anak agar menjaga dirinya selama membangun hubungan istimewa dengan lawan jenisnya. Melalui cerita kita bisa ingatkan pada anak kita, bahwa saat menikah pria lebih senang jika kekasihnya itu masih perawan. Jika Anda sudah melakukan hubungan fisik sebelumnya dengan seseorang, hal itu bisa sangat mengecewakan pasangan Anda.
Beberapa remaja mencari pacar dan mencintai secara tidak matang adalah karena kesepian, bisa juga ikutan teman, ingin lepas dari rasa kesepian dan mau lari dari lingkungan keluarga yang tidak bahagia (orangtua keras dan kaku dan sering konflik).
Lewat diskusi ini kita bisa membangun nilai dan konsep yang benar pada anak-anak kita. Kemudian menyampaikan pesan Tuhan dalam hidup mereka. Penting diobrolkan bahwa menjaga kesucian dan kemurnian hidup selama mereka remaja adalah hal utama. Orangtua juga perlu membantu remajanya bergaul dan bersahabat dengan baik sampai suatu hari bertemu teman khusus (pacar) yang pribadinya matang dan bertanggung jawab, untuk memasuki pernikahan.
Beberapa saran praktis kami adalah:
1. Bicarakan dengan mereka kebutuhan ini. Ajak anak ngobrol tentang teman yang ia sukai itu: seperti apa pribadinya, bagaimana hubungannya dengan Tuhan. Tanyakan juga hubungan temannya itu dengan orangtuanya. Pada saat tertentu ajak anak membicarakan satu-dua kasus. Lalu ajari dia bisa melakukan tindakan praktis untuk mencegah hal-hal buruk. Misalnya, “Jikalau kamu diajak nonton film porno, apa yang akan kamu lakukan?” Tanyakan juga pendapatnya tentang “Teman-temannya yang sudah tidur dengan pacarnya sampai hamil.” Kita membantu mereka agar tidak jatuh cinta secara premature. Sebaliknya menyiapkan mereka saling jatuh cinta ketika mereka sudah matang secara pribadi dan emosi.
2. Perhatikan bagaimana pergaulannya dengan lawan jenis. Apakah remaja Anda cenderung bersikap sembarangan atau menghargai lawan jenisnya. Kenali siapa saja temannya dan bagaimana dia bersahabat. Apa pandangan sahabat-sahabatnya tentang dirinya.
3. Jikalau memungkinkan dari sejak awal usahakan berkenalan dengan orangtua pacar anak kita dan bekerja sama dalam menolong mereka menjalani masa itu dengan baik.
4. Belikan mereka bacaan yang praktis tentang berpacaran secara kristiani serta mengajak mereka ke seminar-seminar Love, Dating, Sex yang berbasis kristiani.
Penjelasan lanjut topik ini dapat membaca buku kami “Sembilan Masalah Utama Remaja” dan “Semua Anak Harus Tahu.” Kami juga telah mengadakan seminar “Mengenalkan Konsep Seks, Cinta dan Pacaran”, di Jakarta, tanggal 8 Maret 2010. Pembicara: Pdt. Julianto Simanjuntak & Prof. Dr. Wimpie Pangkahila. Info: Grup FB “Peduli Konseling Nusantara (Pelikan)”. Email: info@pedulikonseling. or.id

Jumat, 21 Oktober 2011

MASALAH-MASALAH REMAJA

Masalah Remaja Bukan Remaja Bermasalah

OPINI | 28 June 2011 | 13:51 150 37 3 dari 8 Kompasianer menilai inspiratif
Sekitar dua tahun lalu, saat kami melakukan assessment di sebuah pemukiman padat di bilangan Jakarta Selatan, di mana pemukiman tersebut lokasinya persis bersebelahan dengan kompleks perkantoran dan apartemen megah yang dihuni oleh multinational corporation, kami mendapatkan sebuah kondisi seperti di bawah ini.
13092389321738188330
dok. pribadi
Situasi dan kondisi sosial di atas saya pikir sudah tidak asing lagi kita temui di sekitar kita. Namun yang paling penting adalah bahwa kita bisa melihat kenyataan ini dengan memetakan permasalahan sesungguhnya bukan dari apa yang nampak di permukaan saja.
Fakta tersebut di atas merupakan sebuah konsekuensi atas masalah sesungguhnya. Hanya dampaknya saja. Semacam gejala dari sebuah penyakit. Efek samping yang selalu ditanyakan dokter, untuk mendiagnosa, apa penyakit (masalah) sesungguhnya. Karena untuk menyebutkan ‘apa permasalahan’ sesungguhnya, kita perlu bertanya: mengapa kondisi lingkungan begitu buruknya? mengapa muncul persoalan narkoba dan kenakalan anak yang hampir 40%? oleh sebab apa konflik  dan kriminalitas bisa terjadi? mengapa masih ada angka drop out dalam pendidikan kita?
Tulisan ini akan menyoroti mengenai “narkoba dan kenakalan anak” yang menempati peringkat pertama atas suatu kondisi sosial dalam masyarakat kita (lihat chart di atas), yaitu sebesar 39,3%. Untuk itu perlu kita mengetahui terlebih dahulu, siapakah remaja ini.
Masa adolesence adalah masa ‘kebingungan’ seseorang atas apa yang terjadi dalam dirinya sendiri. Secara fisik dan emosi, ia telah berubah dari anak-anak menjadi remaja. Dia belum memahami apa yang teradi pada dirinya. Berikut di bawah ini hasil assessment saya selanjutnya mengenai remaja.
Karakteristik remaja
  1. Mencari identitas diri, dan mengalami kebingungan akan perubahannya
  2. Sangat antusias akan sesuatu yang menarik minatnya
  3. Ingin selalu dilibatkan / diberi tanggung jawab
  4. Sudah mampu menunjukkan / mengembangkan bakatnya
  5. Meningkatnya rasa kemandirian
  6. Ingin di dengar / dihargai opininya, dan mulai berani mengungkapkan ketidaksetujuannya
  7. Emosi yang meledak-ledak
  8. Mulai lebih dekat dengan teman daripada keluarga, dan mulai jarang berada di rumah
  9. Senang meniru perilaku idola
  10. Mulai berani bereksperimen dengan sesuatu yang beresiko.
Setelah memahami karakteristik remaja tersebut di atas, kita juga perlu melihat juga faktor-faktor di luar remaja itu sendiri seperti, bagaimana komunikasi dengan orang tua terjalin. Bagaimana perilaku ortu sehari-hari di rumah, bagaimana intensitas waktu yang disediakan ortu kepada anak-anaknya. Bagaimana dukungan ortu terhadap aktivitas anak-anaknya dan bagaimana intensitas media elektronik yang digunakannya.
Jika kita sebagi ortu hanya sibuk untuk melarang ini itu tanpa menyediakan solusi bagi mereka, ini hanya akan membuat mereka ‘frustasi.’ Mereka dilarang untuk mengakses konten pornografi misalnya tapi mereka juga melihat ortunya malah menyimpan konten pornografi di iPad-nya, dan menontonnya saat ’sidang dewan yang terhormat.’  :)
Ortu hanya bisa mengatakan anaknya nakal tanpa mau mencari akar masalahnya. Seperti halnya cara pemerintah menangani persoalan TKI, pemerintah hanya melihat dari kasus (alm) Ruyati saja. Lalu langkah yang dilakukan adalah moratorium. Pemerintah tidak ‘menyentuh’ akar masalah sesungguhnya dari persoalan TKI tersebut, bahwa melimpahnya SDM dalam negeri harus dibarengi dengan pembukaan lapangan kerja yang banyak di atas sumber daya alam yang sangat kaya ini. Atau meningkatan pengetahuan dan keterampilan SDM yang besar ini agar bisa hidup sejahtera di desa tanpa harus ke kota atau ke luar negeri menjadi ‘pekerja kasar.’
Hal ini serupa jika kita melihat sebuah pohon dengan buahnya yang busuk, lalu kita memangkas ranting atau dahan di buah yang busuk tersebut. Padahal kita perlu mengetahui betul bahwa buah yang busuk itu terjadi karena kurangnya pemupukan, akarnya tidak mendapatkan unsur-unsur yang baik untuk pertumbuhan, atau daunnya terserang virus, dan kita tidak melakukan pencegahan atas invasi virus tersebut.
Begitu juga dengan persoalan narkoba pada remaja. Seringkali penanganan yang dilakukan adalah dengan menangkap pengguna atau merehabilitasi para penggunanya. Ini benar, tapi ada akar masalah sesungguhnya, yang tentu saja bermacam-macam penyebabnya. Banyak persoalan-persoalan di masyarakat ini yang diselesaikan bukan dengan mencari akar masalahnya tapi hanya menyelesaikan pada ‘apa yang nampak’ saja. Pada sakit perutnya saja, bukan pada ‘masuk angin’ atau penyakit maag-nya. Pada sakit kepalanya saja bukan pada migren atau sinusitis-nya.
13092438641776604258
Masalahnya bukan di Pornografi, tapi Ketiadaan Rangsangan (Stimulasi) Lain

Aulia Gurdi dalam artikelnya Ketika Virus Pornografi Meracuni ABG-ku, berbagi pengalamannya tentang anaknya yang mulai mengakses konten pornografi di handphone-nya. Konten pornografi saat ini memang sudah tidak bisa dielakkan lagi sangat mudah diakses oleh siapapun juga, tak terkecuali anak-anak sekalipun. Bahkan ustadz atau da’i pun yang sering berkoar-koar antipornografi pun tidak luput dari melihatnya juga. Seperti saya yang ‘mengenal’ Miyabi justru dari MUI yang berteriak-teriak tentang bintang porno tersebut.
Dengan kenyataan demikian, filter pornografi bagi para anak-anak dan remaja bukan lagi seberapa kuat kita melarang anak-anak kita untuk mengaksesnya, melainkan mencoba mengalihkan perhatiannya kepada hal-hal lain yang juga ‘merangsang’ minatnya. Membuatnya mengeluarkan energi remajanya yang menggelegak terhadap kesibukan lain. Karena memahami anak bukan sekedar melarang ini itu saja, tapi juga mendorong anak kepada suatu minatnya juga.
Beri anak keleluasaan yang besar untuk mengekspresikan kreativitasnya. Biarkan anak me-’ngulik’ segala sesuatu yang memuaskan rasa penasarannya, biarkan energi-nya habis berjam-jam untuk hoby-nya. Yaitu dengan memberikan kebebasan berkespresi kepada anak-anak remaja untuk menuangkan gagasan dan karyanya.
Jangan terlalu cepat mem-vonis ‘anak nakal’ dan menyingkirkan mereka untuk tidak boleh ikut terlibat dalam kegiatan positif di sekolah. Anak yang berperilaku sedikit menyimpang bukanlah ’sakit.’ Mereka hanya menuangkan ekspresinya saja. Ini yang perlu kita pahami bersama.
Jadi kalau kita bisa mem-fasilitasi anak dengan aktivitas yang menjadi minatnya, misalnya dengan alat musik, peralatan seni lukis, ikut kegiatan bela diri, olah raga, atau kegiatan-kegiatan fisik yang agak ekstrim sekali pun (ada resikonya tentu) akan lebih baik dari pada terjerumus ke hal-hal yang lebih parah.
Yang pasti, semakin sibuk dan semakin sulit kegiatan dan memancing rasa penasarannya, semakin banyak waktu yang dihabiskannya pada bidang tertentu, akan meminimalisir waktu si remaja untuk mengakses konten-konten negatif di internet.

Jumat, 16 September 2011

bangun pagi

saya banggun pagi lalu mandi gosok gigi lalu sarapan pagi ennnakkkkk sekkalii,,,,,,,,,,,,,!!!!!!!!!!!!!1