Total Tayangan Halaman

Rabu, 30 November 2011

masalah cinta

Ternyata cinta itu punya banyak masalah ya ???
Selingkuh ???
Bosen ???
Ketemu yang lebih sempurna ???
egois ????
Pemarah???
Matrealistis???
Jarak jauh ????
Plin plan???
Suka bohong ???
Ingkar janji ???
Nda pernah berubah ????
Inget sama mantan ???
LEbih berat hobi dari pada pacar ???
Sibuk sendiri ???
Cuek ????
Pelit ???
Perhitungan ????
Suka minta yang aneh-aneh ???
Nda setia ????
Bandel???
Nda nurut ????
kayana masih banyak yang lain ya???

Minggu, 27 November 2011

Remaja Yogyakarta Sasaran Empuk Narkoba
Pecandu narkoba. Ilustrasi

Remaja Yogyakarta Sasaran Empuk Narkoba

       Sekretaris Jenderal Yayasan Anak Bangsa Mandiri, Aulia Reza, mengungkapkan, hal itu karena Yogya memang dikenal sebagai Kota Pelajar..
      Sementara menurut Kepala Bidang Humas Polda DIY, AKBP Anny Pudjiastuti, kasus narkoba semester ini justru menurun dibanding tahun lalu. "Dari data yang masuk, tahun ini kasus yang ditangani sebanyak 123, sedang tahun lalu pada semester sama sebanyak 163 kasus," ungkap Anny.

Berdasarkan data Polda DIY, kasus narkoba paling banyak pada usia 19-40 tahun. Ini adalah usia produktif.

Menurut Reza, kasus narkoba merupakan sebuah gunung es yang terlihat kecil di permukaan. Bisa jadi, banyak modus yang belum bisa ditangani kepolisian yang mungkin lebih besar dari kelihatannya.

Reza dan Yayasan Anak Bangsa Mandiri saat ini memang berkonsentrasi pada pendidikan asertif untuk pencegahan kasus narkoba yang dialami remaja di Yogya. "Pendidikan untuk mencegah peredaran narkoba terletak di lingkungan keluarga dan masyarakat. Remaja harus dididik untuk mengatakan tidak pada narkoba," sarannya.

Jumat, 25 November 2011

Penyelesaian Masalah Kenakalan Remaja Secara Komprehensip

Oleh: Mulyadi, M.Pd.

Kenakalan remaja disebabkan oleh beberapa hal antara lain;
1.kurangnya perhatian orang tua
2.cara bergaul dengan teman dll
 Memang untuk mengatasi masalah kenakalan remaja perlu adanya kerjasama antara keluarga, sekolah, masyarakat, dan pemerintah secara kompak sehingga permasalahan yang di hadapi para remaja dapat ditangulangi secara tuntas. Strategi yang dilakukan adalah sebagai berikut:
             1. Penanganan di Lingkungan Sekolah
a. Pendekatan melalui Agama
b. Pendekatan Moral dan Hukum (PPKN)
c. Pendekatan melalui olahraga kesehatan
d. Pendekatan melalui Biologi
          2. Penanganan di lingkungan keluarga.
          3. Penanganan Di Lingkungan Masyarakat (Bidang Sosial)
          4. Penanganan oleh Pemerintah (bidang politik)

Rabu, 23 November 2011

BAHAYA NARKOBA BAGI REMA

   Oleh : Zaldy Munir

NARKOBA atau NAPZA adalah bahan / zat yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan / psikologi seseorang (pikiran, perasaan dan perilaku) serta dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologi. Yang termasuk dalam NAPZA, yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya.
.

PENYEBABNYA SANGATLAH KOMPLEKS AKIBAT INTERAKSI BERBAGAI FAKTOR
1. Faktor individual
Kebanyakan dimulai pada saat remaja, sebab pada remaja sedang mengalami perubahan biologi, psikologi maupun sosial yang pesat. Ciri-ciri remaja yang mempunyai resiko lebih besar menggunakan NAPZA, seperti kurang percaya diri, mudah kecewa, agresif, murung, pemalu, pendiam dan sebagainya.
2. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan meliputi faktor keluarga dan lingkungan pergaulan kurang baik sekitar rumah, sekolah, teman sebaya, maupun masyarakat, seperti komunikasi orang tua dan anak kurang baik, orang tua yang bercerai, kawin lagi, orang tua terlampau sibuk, acuh, orang tua otoriter dan sebagainya.
Faktor-faktor tersebut di atas memang tidak selalu membuat seseorang kelak menjadi penyalahguna NAPZA. Akan tetapi, makin banyak faktor-faktor di atas, semakin besar kemungkinan seseorang menjadi penyalahguna NAPZA.
GEJALA KLINIS PENYALAHGUNAAN NAPZA
1. Perubahan Fisik
Pada saat menggunakan NAPZA : jalan sempoyongan, bicara pelo (cadel), apatis (acuh tak acuh), mengantuk, agresif. Bila terjadi kelebihan dosis (Overdosis) : nafas sesak, denyut jantung dan nadi lambat, kulit teraba dingin, bahkan meninggal. Saat sedang ketagihan (Sakau) : mata merah, hidung berair, menguap terus, diare, rasa sakit seluruh tubuh, malas mandi, kejang, kesadaran menurun. Pengaruh jangka panjang : penampilan tidak sehat, tidak perduli terhadap kesehatan dan kebersihan, gigi keropos, bekas suntikan pada lengan.
2. Perubahan sikap dan perilaku
Prestasi di sekolah menurun, tidak mengerjakan tugas sekolah, sering membolos, pemalas, kurang bertanggung jawab. Pola tidur berubah, bergadang, sulit dibangunkan pagi hari, mengantuk di kelas atau tempat kerja. Sering berpergian sampai larut malam, terkadang tidak pulang tanpa ijin. Sering mengurung diri, berlama-lama di kamar mandi, menghidar bertemu dengan anggota keluarga yang lain.
Sering mendapat telpon dan didatangi orang yang tidak dikenal oleh anggota keluarga yang lain. Sering berbohong, minta banyak uang dengan berbagai alasan, tapi tidak jelas penggunaannya, mengambil dan menjual barang berharga milik sendiri atau keluarga, mencuri, terlibat kekerasan dan sering berurusan dengan polisi. Sering bersikap emosional, mudah tersinggung, pemarah, kasar, bermusuhan, pencurigaan, tertutup dan penuh rahasia.
UPAYA PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NAPZA 
Upaya pencegahan meliputi 3 hal : mengenali remaja resiko tinggi penyalahgunaan NAPZA dan melakukan intervensi. Upaya ini terutama dilakukan untuk mengenali remaja yang mempunyai resiko tinggi untuk menyalahgunakan NAPZA, setelah itu melakukan intervensi terhadap mereka agar tidak menggunakan NAPZA. Upaya pencegahan ini dilakukan sejak anak berusia dini, agar faktor yang dapat menghabat proses tumbuh kembang anak dapat diatasi dengan baik.
Komunikasi dua arah, bersikap terbuka dan jujur, mendengarkan dan menghormati pendapat anak. Memperkuat kehidupan beragama. Yang diutamakan bukan hanya ritual keagamaan, melainkan memperkuat nilai moral yang terkandung dalam agama dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Orang tua memahami masalah penyalahgunaan NAPZA agar dapat berdiskusi dengan anak.*

Jumat, 04 November 2011

TIPZ JITU MENDEKATI CWEK

Remaja & Pacaran

By: Julianto Simanjuntak dan Roswitha Ndraha | Tips | 05 Me
Buat cewek penasaran
Ketika kamu sedang berbicara dengan seseorang, si cewek akan terdorong mendekati kamu untuk mencari tahu apa yang sedang dibicarakan. Pastikan posisinya sangat dekat untuk mendengar pembicaraan. Dijamin, si cewek akan menjadi pendengar diam-diam, dan menjadi provokatif untuk mendengar lebih banyak.
Belajar dari kegagalan cowok lain
Jika kamu melihat seseorang cowok gagal ketika mencoba mendekati cewek, kamu harus mencari tahu penyebab kegagalannya. Dari situ kamu bisabelajar dan dengan mudah bisa memulai pendekatan dengan baik.
Kata Mutiara Bijak
Dalam hidup ini berlaku hukum kekekalan energi: Energi yang Anda berikan kepada dunia tak akan pernah hilang. Energi itu akan kembali kepada Anda dalam bentuk yang lain. Kebaikan yang Anda lakukan pasti akan kembali kepada Anda dalam bentuk persahabatan, cinta kasih, perasaan bermakna maupun kepuasan batin yang mendalam.
(Arvan P)
Masa depan harus dipikirkan baik-baik, direncanakan serta dipersiapkan sebaik mungkin. Tetapi tidak boleh disertai dengan kekhawatiran. Jangan khawatir akan hari esok.
(Dale Carnigie)
Bila seseorang bekerja sebagai penyapu jalan, semestinya ia tetap menyapu jalan meski Michelangelo sedang mengecat di sana, atau Beethoven sedang menggubah lagu, atau Shakespeare sedang menulis puisi. Ia harus tetap menyapu jalan sebaik mungkin sehingga seluruh penghuni surga dan bumi terpesona berkata, "Hai, ada penyapu jalan yang melakukan pekerjaannya dengan baik."
(Martin Luther King)
Bikin taruhan kecil-kecilan
Seperti dalam sebuah permainan, kamu juga perlu membuat taruhan. Terus berinteraksi sepanjang malam dengan si cewek, lalu cari sesuatu dalam pembicaraan yang bisa dijadikan taruhan. Misalnya, dia harus mengingat nama kamu sepanjang malam. Bila lupa, dia harus membelikan kamu minuman.
Siapkan permainan
Ada banyak permainan kecil yang menyenangkan, dan akan membuat seorang cewek menjadi terpesona pada kamu.
Buat cerita lucu dan menarik
Jadilah seorang cowok yang selalu memiliki cerita menarik dan lucu. Menjadi seseorang yang humoris akan membedakan kamu dari orang lain. Sang cewek yang didekati memiliki kesan tersendiri pada kamu.
Mintai pendapatnya
Salah satu cara yang paling efektif untuk melakukan pendekatan adalah menanyakan pendapatnya tentang sesuatu. Yang penting beri kesan bahwa kamu benar-benar perlu meminta pendapat darinya.
Tahu Berita/Gosip terbaru
Sebelum pergi keluar, pastikan kamu tahu berita terheboh saat ini. Ini bisa dijadikan materi sempurna untuk mengawali sebuah percakapan.
Berbicara tentang seseorang atau sesuatu
Dimanapun berada, kamu bisa mengamati seseorang atau sesuatu di sekitar kamu sebagai bahan percakapan, terutama jika ia menemukan reaksi yang sama.
Bersulang
Jika kamu berada di sebuah bar atau klub, salah satu cara termudah untuk mengawali pembicaraan adalah bersulang, dengan berkata "Cheers". Sangat sederhana dan sopan, tapi membuka jalan bagi kamu untuk mengenalnya lebih dekat.
Ucapkan kata "hai"
Ucapan sederhana ini bisa menjadi salah satu alternatif bagi kamu untuk mengawali pembicaraan kepada seorang cewek.
Trik perlu dicoba, bahkan bagi yang merasa tidak susah mendekati cewek sekalipun siapa tahu kamu akan semakin lihai. Apalagi bagi yang gak PD mendekati cewek. Yang penting, jangan takut untuk gagai 2010, 16:07:17 | Dibaca: 5714 kali
Wajarkah jika remaja Anda mulai melirik lawan jenisnya? Tidak mudah menjawab pertanyaan ini. Sebagian orangtua mengatakan biasa karena hormon-hormon seksual mereka mulai terbentuk. Lagipula, kalau kebanyakan anak di SMU sekarang biasa berpasangan, tentu aneh jika remaja kita masih sendiri saja. Orangtua lain ada yang takut kalau-kalau terjadi apa-apa. Cinta yang terjadi di antara remaja kebanyakan masih cinta monyet. Mereka masih sulit memegang komitmen. Karena itu ada baiknya proses pacaran ditunda dulu sampai paling tidak, tingkat dua atau tiga di perguruan tinggi. Pertanyaan yang paling mendasar ketika anak kita memasuki usia remaja adalah bagaimana menyiapkan mereka menghadapi lawan jenis? Bagaimana agar mereka mampu mengatakan “tidak”, baik terhadap godaan teman maupun diri mereka sendiri
Pacaran Zaman Sekarang
Perlu kita pahami beberapa pola remaja masa kini dalam berpacaran (tentu punya beberapa perbedaan dengan remaja era 70-an):
Remaja sekarang pacaran sebagai hiburan saja, bukan untuk menikah. Dengan kata lain, menikah bukanlah tujuan utama mereka berpacaran. Tidak sedikit orangtua bereaksi negatif saat tahu anaknya mulai pacaran. Ada yang panik, bingung dan marah serta melarang. Perlu sekali kita bertanya dan memahami latar belakang dan alasan anak kita. Lalu kita memberi pandangan dan harapan kita tentang mereka.
Yang dibutuhkan anak dari orangtua adalah bimbingan agar mereka melakukan hal yang benar. Jika reaksi kita panik lalu marah-marah, pintu komunikasi dengan anak bisa-bisa langsung tertutup. Padahal komunikasi menjadi kunci utama agar si anak bisa memikirkan kembali apakah ini sudah waktunya untuk dia berpacaran. Untuk ini ada dua hal penting yang kita perhatikan, agar pintu komunikasi dengan anak terus berjalan baik:
1. Seberapa dekat hubungan batin kita dengan anak. Hubungan ini akan menimbulkan rasa percaya kepada orangtuanya. Anak lebih menghargai pendapat ayah dan ibunya.
2. Kebutuhan cinta anak terpenuhi di rumah. Jika anak merasa tidak dicintai, dia cenderung mencari kebutuhan ini di luar rumah, di antara teman-temannya. Alangkah bahayanya kalau ternyata dia mendapat cinta di tempat yang salah.
Alasan kedua, remaja mencoba pacaran adalah untuk menunjukkan harga diri mereka. Anak-anak yang self esteem-nya kurang baik, berusaha mencari kebanggaan dengan cara punya pacar yang bisa dia banggakan. Dia ingin diakui teman-temannya. Jika dia sudah punya pacar dan pacarnya cantik, apalagi pintar maka dia akan merasa bangga dan harga dirinya bertambah.
Sebagai orangtua kita perlu mencegah hal ini dengan cara membangun harga diri anak sejak dini. Sesering mungkin memuji dan mengapresiasi anak di rumah. Jikalau harga diri anak kurang dibangun pada waktu mereka kecil, anak bisa mencari kompensasi lewat pergaulan demikian. Ironisnya dalam situasi ini mereka bisa cepat berganti pacar. Pada akhirnya ini menjadi preseden buruk di masa dewasa mereka nanti. Bisa saja ini membuat mereka terlatih untuk bercerai. Sebab mereka terbiasa berpacaran tanpa komitmen.
Ketiga, remaja yang belum matang untuk berpacaran ini biasanya berpikiran bahwa dunia adalah milik mereka berdua. Mereka bisa begitu tidak peduli pada orangtua dan saudara-saudaranya. Mereka mengabaikan sahabat dan peer group-nya.
Dalam kondisi ini muncullah perasaan yang tidak nyaman dalam diri orangtua, sebab merasa anak mengabaikan mereka. Ada perasaan cemburu dan kecewa ketika mengetahui anak mereka lebih peduli pada pacarnya. Menghadapi situasi ini kita sebagai orangtua perlu lebih sabar dan bijaksana. Kita perlu atur strategi untuk “merebut” hati anak kita. Jangan jadikan anak musuh, sebab itu akan membuat si anak malah lebih “nempel” pada pacarnya. Mereka bisa “main belakang”, dan itu lebih berbahaya. Dalam situasi ini kita perlu memiliki daya tahan yang kuat, siap terluka dan dikecewakan.
Komunikasi lewat ngobrol dan cerita media terbaik untuk berbicara kepada anak tentang pacaran adalah cerita. Misalnya kita bisa bagikan pengalaman Amnon dan Tamar. Setelah Amnon berhubungan seksual dengan Tamar justru yang terjadi kemudian adalah perasaan benci. Hal inilah yang sering terjadi jika selama pacaran melakukan hubungan fisik mendalam. Dengan demikian kita bisa mendorong anak agar menjaga dirinya selama membangun hubungan istimewa dengan lawan jenisnya. Melalui cerita kita bisa ingatkan pada anak kita, bahwa saat menikah pria lebih senang jika kekasihnya itu masih perawan. Jika Anda sudah melakukan hubungan fisik sebelumnya dengan seseorang, hal itu bisa sangat mengecewakan pasangan Anda.
Beberapa remaja mencari pacar dan mencintai secara tidak matang adalah karena kesepian, bisa juga ikutan teman, ingin lepas dari rasa kesepian dan mau lari dari lingkungan keluarga yang tidak bahagia (orangtua keras dan kaku dan sering konflik).
Lewat diskusi ini kita bisa membangun nilai dan konsep yang benar pada anak-anak kita. Kemudian menyampaikan pesan Tuhan dalam hidup mereka. Penting diobrolkan bahwa menjaga kesucian dan kemurnian hidup selama mereka remaja adalah hal utama. Orangtua juga perlu membantu remajanya bergaul dan bersahabat dengan baik sampai suatu hari bertemu teman khusus (pacar) yang pribadinya matang dan bertanggung jawab, untuk memasuki pernikahan.
Beberapa saran praktis kami adalah:
1. Bicarakan dengan mereka kebutuhan ini. Ajak anak ngobrol tentang teman yang ia sukai itu: seperti apa pribadinya, bagaimana hubungannya dengan Tuhan. Tanyakan juga hubungan temannya itu dengan orangtuanya. Pada saat tertentu ajak anak membicarakan satu-dua kasus. Lalu ajari dia bisa melakukan tindakan praktis untuk mencegah hal-hal buruk. Misalnya, “Jikalau kamu diajak nonton film porno, apa yang akan kamu lakukan?” Tanyakan juga pendapatnya tentang “Teman-temannya yang sudah tidur dengan pacarnya sampai hamil.” Kita membantu mereka agar tidak jatuh cinta secara premature. Sebaliknya menyiapkan mereka saling jatuh cinta ketika mereka sudah matang secara pribadi dan emosi.
2. Perhatikan bagaimana pergaulannya dengan lawan jenis. Apakah remaja Anda cenderung bersikap sembarangan atau menghargai lawan jenisnya. Kenali siapa saja temannya dan bagaimana dia bersahabat. Apa pandangan sahabat-sahabatnya tentang dirinya.
3. Jikalau memungkinkan dari sejak awal usahakan berkenalan dengan orangtua pacar anak kita dan bekerja sama dalam menolong mereka menjalani masa itu dengan baik.
4. Belikan mereka bacaan yang praktis tentang berpacaran secara kristiani serta mengajak mereka ke seminar-seminar Love, Dating, Sex yang berbasis kristiani.
Penjelasan lanjut topik ini dapat membaca buku kami “Sembilan Masalah Utama Remaja” dan “Semua Anak Harus Tahu.” Kami juga telah mengadakan seminar “Mengenalkan Konsep Seks, Cinta dan Pacaran”, di Jakarta, tanggal 8 Maret 2010. Pembicara: Pdt. Julianto Simanjuntak & Prof. Dr. Wimpie Pangkahila. Info: Grup FB “Peduli Konseling Nusantara (Pelikan)”. Email: info@pedulikonseling. or.id